Upacara minum teh di Jepang disebut chanoyu. Upacara ini menggunakan dua jenis teh hijau yaitu matcha dan sencha . Perbedaan sencha dan matcha ada pada bentuknya. Matcha adalah bubuk teh halus yang melalui proses penggilingan. Sedangkan sencha tidak melewati proses penggilingan sehingga serbuknya lebih kasar.
matcha |
sencha |
Upacara teh yang menggunakan matcha disebut matchado dan yang menggunakan sencha disebut senchado. Selain matcha dan sencha, sebenarnya ada beberapa jenis teh yang dipakai dalam chanoyu, namun matcha dan sencha lah yang paling banyak digunakan.
Pada zaman dahulu chanoyu hanya dilakukan oleh para raja, saudagar atau petinggi karena teh masih dianggap sebagai barang mewah dan hanya dikonsumsi sebagai minuman kesehatan untuk kalangan atas. Namun saat ini chanoyu sering diadakan untuk memperingati hari kemerdekaan Jepang atau menyambut tamu kehormatan.
Dalam chanoyu teh akan disiapkan oleh seorang ahli teh dengan aturan tertentu dan tidak sembarang orang bisa menjadi ahli teh chanoyu. Untuk menjadi chanoyu harus memiliki pengetahuan mendalam tentang jenis-jenis teh, kaligrafi Jepang, kimono, dan berbagai pengetahuan tradisional lainnya.
Chanoyu bukan hanya sekedar acara minum teh biasa. Dalam chanoyu ada tata cara tersendiri yang harus dilakukan sesuai dengan urutannya.
Alat yang digunakan dalam chanoyu:
1. chakin (茶巾): kain lap berbentuk persegi panjang yang digunakan untuk membersihkan mangkuk teh.
2. Chawan (茶碗): mangkuk kecil yang digunakan untuk minum teh yang memiliki berbagai ukuran dan bentuk. Saat musin panas menggunakan mangkuk dengan dasar yang rendah agar teh cepat dingin, sedangkan saat musim dingin menggunakan mangkuk dengan dasar yang dalam agak teh tidak cepat dingin. Setiap mangkuk biasanya diberi nama oleh pembuatnya dan juga oleh ahli teh. Biasanya mangkuk yang terbaik adalah yang dibuat oleh tangan. Ada juga mangkuk yang memiliki bentuk yang tidak sempurna yang bisa menambah nilai dari mangkuk tersebut/ mempunyai harga yang mahal.
chawan |
3. chaki/ natsume (茶器・棗): wadah yang digunakan untuk menyimpan bubuk teh hijau. Pada dasarnya nama benda ini adalah chaki, namun nama natsume juga sering digunakan karena ada beberapa wadah teh yang bentuknya menyerupai buah plum yang berwarna coklat kemerahan dan bagian bawahnya lebih kecil daripada bagian atas.
chaki |
4. chashaku (茶杓): sendok teh, alat yang digunakan untuk mengambil teh dari natsume. Biasanya chasaku dibuat dari batang bambu tetapi ada juga yang terbuat dari kayu.
chashaku |
chashaku |
5. Chasen (茶筅): alat yang digunakan untuk mengocok teh. Sama seperti chashaku, chasen juga terbuat dari hanya satu batang bambu. Alat ini sangat mudah rusak, oleh karena itu sang rumah harus langsung menggantinya saat mengocok teh.
chasen |
6. Furo (風炉) : kompor arang portable yang digunakan saat musim semi dan musim panas. Furo mempunyai bermacam-macam bentuk. Biasanya furo terbuat dari perunggu, besi dan tanah liat. Furo diletakkan di atas papan untuk menghindari kerusakan akibat panas yang dihasilkan .
furo |
7. Kama/ chanoyugama (釜); digunakan untuk memanaskan air yang digunakan untuk membuat teh. kama terbuat dari besi atau tembaga. Kama diletakkan di atas tatakan yang ada di dalam furo.
kama/ chanoyugama |
8. Hishaku (柄杓): sendok bambu panjang yang digunakan untuk mengambil air dari kama yang kemudian dipindahkan ke chawan untuk membuat teh.
hishaku |
Mempersiapkan teh untuk chanoyu
Cara untuk mempersiapkan teh pada chanoyu ada dua macam, yaitu koicha (濃茶) dan usucha (薄茶). Koicha adalah tehnik penyajian dengan takaran teh yang lebih banyak dan disiapkan untuk beberapa orang (sharing), sedangkan usucha adalah tehnik penyajian dengan takaran teh yang lebih sedikit dan untuk diminum perorangan. Koicha membutuhkan air tiga kali lebih banyak dari usucha. Dan untuk mempersiapkan usucha biasanya hanya diseduh dengan air panas lalu dikocok secara cepat namun teratur kemudian dihidangkan. Sedangkan untuk mempersiapkan koicha bubuk teh hijau harus diremas dan diaduk dengan perlahan agar bubuk teh dan air dapat tercampur dengan sempurna.
mengaduk teh |
Tata cara chanoyu
1. Para tamu akan datang beberapa saat sebelum upacara dimulai kemudian memasuki ruang tunggu. Setelah itu tamu akan disuguhi air panas, teh kombu dan sakurayu (teh sakura). Setelah tamu datang dan persiapan selesai, tamu diharuskan menunggu sampai nama para tamu dipanggil oleh tuan rumah.
2. Setelah dipanggil, para tamu akan langsung bertemu dengan utan rumahdan memberikan penghormatan (membungkukkan badan) kepada tuan rumah.
1. Seorang ahli chanoyu menyiapkan teh dan memberikan chawan kepada tamu (untuk laki-laki biasanya diberi yang simple sedangkan wanita diberi chawan bermotif bunga).
2. Para tamu duduk dengan dada tegap dan kedua kaki dilipat ke belakang.
3. Sebelum menempelkan cangkir ke bibir, cangkir diletakkan di telapak tangan kiri dan tangan kanan harus memutar cangkir 180 derajat dalam tiga putaran. Jika tamu tidak melakukan hal ini maka tamudianggap kurang sopan dan tuan rumah akan tersinggung. Karena motif bunga-bunganya harus terlihat di depan sehingga tuan rumah mengetahui bahwa tamu sangat menikmati teh tersebut.
4. Ketika teh hampir habis, tamu harus menghabiskan tegukan terakhir dengan cara membuat suara seperti menyeruput dengan tujuan bahwa teh itu benar-benar dinikmati.
5. Lap bagian ujung cangkir dengan tangan kanan.
6. Putar cangkir berlawanan arah jarun jam kemudian kembalikan kepada tuan rumah.
referensi:
http://japanesestation.com/yuk-belajar-tata-cara-minum-teh-di-jepang/
http://japanese-tea-ceremony.net/utensils.html
https://zenbunippon.wordpress.com/2013/11/05/chanoyu-%E8%8C%B6%E3%81%AE%E6%B9%AF-part-2/
https://prezi.com/tdqjzkelhm8p/upacara-minum-teh-atau-chanoyu/
http://blog.his-travel.co.id/article/detail/Chanoyu
0 comments:
Post a Comment