Tuesday, October 13, 2015

BUDAYA JEPANG YANG INGIN DIHILANGKAN WARGANYA SENDIRI

Bangsa Jepang adalah bangsa yang dikenal bangga akan tradisi dan budaya mereka. Tapi ternyata tidak semua budaya mereka sukai. bahkan orang-orang jepang ingin menghilangkan budaya tersebut. hasil tersebut didapat setelah yahoo japan mengadakan survei kepada 200 partisipan dengan rentang usia 20-30 tahun. wah, apa saja ya budaya yang ingin dihilangkan itu?

 1. Menuangkan sake untuk orang yang lebih tua dari mereka di perusahaan
Budaya menghormati orang yang lebih tua sangat kental di Jepang, maka di acara minum-minum perusahaan, wajib hukumnya untuk menjaga agar gelas atasan mereka ‘tidak pernah kosong’. “Bagaimana bisa ikut menikmati pesta dan berbincang-bincang dengan yang lain kalau harus terus memperhatikan atasan?” keluh salah satu partisipan.

2. Harus tahan-tahan menghadapi ‘hiburan’ yang melelahkan di pesta minum
Kebiasaan pesta minum di Jepang biasanya disertai dengan gurauan, ledekan, atau memaksa rekan-rekan kerjanya minum, tapi rupanya banyak warga Jepang yang menganggap kebiasaan ini kekanak-kanakan dan justru malah tambah membuat stres sepulang kerja.


3. Memberikan coklat pada rekan kerja karena kewajiban
Terutama kalian yang suka baca manga atau nonton anime shoujo, pasti tahu bahwa pada hari Valentine, ada 2 tipe coklat yang diberikan perempuan Jepang pada lawan jenis: ‘honki/honmei choco‘ yang diberikan bagi laki-laki yang sungguh mereka sayangi, dan ‘giri choco‘ yaitu coklat wajib yang harus diberikan pada SELURUH laki-laki di divisi mereka di kantor. Banyak perempuan Jepang yang menganggap praktik ini menguras tenaga dan hanya membuang-buang waktu saja, dan para pria pun berpendapat bahwa membalas satu-satu pada saat White Day itu sangat merepotkan

4. Membalas hadiah yang diberikan kepada mereka pada momen-momen spesial
Etika beri-memberi di Jepang rupanya cukup merepotkan. Pada saat pesta pernikahan, misalnya, wajib hukumnya untuk memberikan sejumlah uang pada kedua mempelai. Tapi, ini berarti pasangan tersebut juga wajib untuk membalas budi sang pemberi dengan hadiah yang setara dengan setengah nominal uang yang mereka terima. Menghitung harga dan mencari hadiah yang tepat sangat merepotkan baik bagi si pemberi maupun di penerima.

5. Pergi ke afterparty setelah pesta minum
Sudah cukup ‘bikin males’ untuk wajib ikut minum-minum bersama bos, para karyawan-karyawati Jepang juga seringkali ‘dipaksa’ ikut ‘nijikai’ alias pesta kedua yang literally, hanya pindah restoran atau bar saja.

6. Harus memberikan sejumlah uang di pesta pernikahan
Budaya yang juga banyak berlaku di tanah air ini dianggap menyusahkan di Jepang, karena sumbangan yang dianggap pantas rata-rata mencapai sekitar ¥10.000 – bahkan lebih jika mereka bersaudara dekat dengan yang menikah. Inilah mengapa banyak orang Jepang merasa malas datang saat mendapat undangan pesta pernikahan. “Rasanya seperti dipaksa membayar tiket masuk!” ujar salah satu peserta survey.

7. Membawa ‘omiyage’ alias oleh-oleh untuk semua orang kantor sepulang liburan
Cuti liburan = segudang oleh-oleh di Jepang, dan SEMUA penghuni kantor mereka harus mendapatkannya. Ya, SEMUANYA.


sumber


0 comments:

Post a Comment